Kecerdasan buatan: akibat yang tak tertahankan dari disrupsi teknologi dalam dunia pendidikan
Disrupsi teknologi abad 21 ini telah melahirkan banyak produk teknologi canggih yang tidak hanya mengubah cara hidup manusia, namun juga cara bekerja, berinteraksi bahkan dalam proses pembelajaran. Berbagai click here jenis inovasi yang lahir setelah inovasi teknologi ini telah membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien. Kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu inovasi teknologi yang hadir dalam kehidupan masyarakat.
palsu
AI mempunyai potensi besar untuk merevolusi dunia pendidikan dan memberikan berbagai peluang baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Produk AI yang saat ini banyak digunakan dalam dunia pendidikan yang berpotensi mewujudkan kemungkinan tersebut adalah ChatGPT atau chatbot kecerdasan buatan yang memungkinkan interaksi berbasis teks. Dalam dunia pendidikan, ChatGPT memiliki banyak keunggulan antara lain memudahkan proses pembelajaran personal,
aksesibilitas, sumber belajar interaktif, dan bantuan mengerjakan pekerjaan rumah dan pemecahan masalah.
Disrupsi teknologi yang ditandai dengan munculnya ChatGPT dan berbagai alat canggih lainnya jelas membuktikan bahwa masyarakat terus belajar, berkembang dan semakin pintar dalam mengelola dan menggunakan sumber daya untuk menciptakan alat-alat baru yang menjadikan segalanya lebih baik di berbagai aspek kehidupan. . .
Namun dalam dunia pendidikan Indonesia saat ini, penggunaan ChatGPT masih menjadi kontroversi karena kemunculannya dianggap mengganggu dan hanya akan menimbulkan kemalasan dan kemalasan.
itu memperlambat perkembangan otak.
Khawatir akan hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang wajar. Namun bukan berarti kemunculan teknologi yang semakin maju ditolak begitu saja karena pemikiran manusia semakin berkembang. Proses pelaksanaan pekerjaan dapat menjadi lebih efektif dan efisien dengan fasilitas yang disediakan oleh ChatGPT. Selain itu, ChatGPT memiliki banyak keunggulan lainnya.
Oleh karena itu, kekhawatiran yang ada sebaiknya tidak terfokus pada bagaimana caranya
meninggalkan dan menolak penggunaan ChatGPT dan mengontrol pelaku pendidikan untuk menjalankan tugasnya tanpa UA ini. Sebab tentunya masyarakat selalu berusaha mencari kenyamanan dan kemudahan dalam menjalankan tugasnya.
Oleh karena itu yang menjadi perhatian adalah bagaimana kita mengendalikan usaha kita agar tidak dikendalikan oleh teknologi. Perubahan yang terjadi saat ini yang membawa era digital ke dalam dunia pendidikan tidak boleh dan tidak bisa ditolak. Karena sekeras apapun kita berusaha menghilangkan ChatGPT dan berhenti menggunakannya, akan ada saatnya teknologi ini dibutuhkan oleh berbagai belahan dunia pendidikan.
Meski ChatGPT bisa langsung menangkap, mencari, dan menyajikan berbagai hal yang diinginkan pengguna, namun teknologi ini masih memiliki kekurangan. Hasil yang diberikan ChatGPT tidak selalu akurat. Oleh karena itu, meskipun teknologi ini dapat membantu dalam proses penulisan dan penelitian, namun pengguna tetap perlu melakukan penelitian dan observasi lebih mendalam untuk memperoleh hasil dengan data yang jelas, terpercaya, dan nyata.
...
