Perusahaan Turki produksi kopi zaitun pertama di dunia
Kopi ini memiliki rasa yang enak dan mengandung zat untuk menyembuhkan penyakit
Sebuah perusahaan pengembangan dan click here penelitian (Litbang) yang didirikan di kota Edremit, Provinsi Balıkesir, Turki berhasil memproduksi kopi dari zaitun.
Perusahaan litbang di Edremit, yang sudah mengolah ekstrak zaitun dan berbagai tanaman untuk bahan baku obat selama 15 tahun terakhir, kini bersiap merilis kopi zaitun.
Faruk Durukan, pemilik perusahaan, mengatakan zaitun hasil produksinya diproses tanpa fermentasi. Kopi zaitun diperoleh menggunakan sedikit panas dan metode-metode alami.
“Kopi dari buah zaitun ini adalah yang pertama di dunia, memiliki rasa yang enak. Selain enak, kopi ini memiliki zat untuk menyembuhkan [penyakit],” kata Durukan.
Setelah dipetik dari pohon langsung, Zaitun dipisahkan dari kulit dan bijinya, lalu dikeringkan dan diolah menjadi bubuk.
“Ini kita sebut sebagai kopi zaitun,” kata dia.
Durukan mengatakan kini menunggu proses hak paten untuk mengeluarkan kopi zaitunnya. Meski belum dirilis ke pasar, sudah banyak permintaan datang, kata dia.
“Perusahaan belum menetapkan harga pasar untuk kopi zaitun ini. Namun jika ada yang ingin mencoba, pintu kami selalu terbuka,” kata dia.
Aroma kopi Indonesia akan semakin kerap tercium di Amerika Serikat (AS). Dalam pameran Global Specialty Coffee Expo (GSCE) 2018 di Seattle, kopi premium asal Indonesia mencatatkan transaksi sebesar USD25 juta.
Atase Perdagangan Washington DC Reza Pahlevi mengatakan pangsa pasar kopi Indonesia di AS sudah lebih dari 5 persen dan menempati negara urutan keenam negara pengekspor kopi.
Nilai ekspor kopi Indonesia ke negara ini pada 2017 mencapai USD312 juta, naik 10 persen dari 2016 yang hanya USD304 juta. Jumlah ini masih bisa ditingkatkan, sebut Reza, mengingat total impor kopi Amerika mencapai USD6,1 miliar pada 2017.
“Amerika ini pasar atraktif bagi eksportir kopi di seluruh dunia. Konsumsinya pada 2018 diperkirakan mencapai 1,5 juta ton. Kedua terbesar setelah Uni Eropa,” ujar Reza dalam siaran persnya, Jumat.
Indonesia, menurut Reza, mempunyai kesempatan besar meningkatkan eksor kopi ke Amerika. Karena ternyata negara utama eksportir kopi utama AS seperti Brazil dan Peru mencatatkan penurunan ekspor.
“Kopi Indonesia mempunyai reputasi yang baik di kalangan pecinta kopi premium di seluruh dunia,” ujar dia.
Indonesia mempunyai kopi-kopi premium yang sudah dikenal para pecinta kopi. Antara lain Sumatra gayo, Sumatra simalungun, Lampung robusta, liberica tungkal Jambi, Java preanger, Java ijen raung, Java sindoro, Bali kintamani, Flores bajawa, Sulawesi toraja arabica, Kalosi arabica enrekang, Papua wamena, dan lain-lain.
Dalam pameran tersebut, delegasi daerah penghasil kopi utama Indonesia, yaitu Provinsi Aceh mengadakan pertemuan dengan waralaba kopi Starbuck di pusatnya, Seatle. Perusahaan ini berkomitmen menyerap seluruh hasil produksi kopi Aceh dengan syarat jaminan stabilitas stok dan kualitas.
“Ada penurunan pasokan dari Indonesia ke Starbuck karena anomali cuaca. Ini dimaklumi,” ujar Reza.
Para buyer dan pecinta kopi dunia akan melakukan origin trip ke Wilayah Aceh Gayo di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Luwes pada akhir Oktober 2018.
...